Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Korea yang Bikin Ketagihan

Kompas.com - 14/11/2011, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Korea dikenal sebagai negeri yang kaya akan koleksi kuliner lezat. Jika selama ini Anda mungkin sekedar tahu tentang kimchi dan bulgogi sebagai makanan khas Korea, Anda bakal terkejut saat berada di negeri ini, bahwa ternyata ada banyak sekali makanan khas Korea dengan cita rasa tinggi yang belum terekspos ke mancanegara.

Kebanyakan makanan Korea senantiasa memiliki rasa yang ‘berani’ dengan campuran bubuk cabai kering dan juga bawang putih. Bagi Anda yang tidak suka makanan pedas, seperti saya, ataupun bawang putih, jangan keburu berkecil hati karena ada banyak jenis makanan lain yang tak kalah lezatnya, yang tidak menggunakan kedua bumbu masak tersebut.

Anda bisa mencicipi nikmatnya makanan Korea dari yang paling sederhana sekalipun, yaitu makanan ala vegetarian yang banyak disajikan di berbagai vihara dan biara agama Buddha. Hingga makanan aristokrat para raja di masa lalu. Semuanya dengan harga yang masih terjangkau oleh kantong kita-kita.

Nilai filosofis di balik pembuatan makanan Korea adalah selalu berupaya menampilkan kombinasi dari keserasian (balanced) antara panas dan dingin, asin dan manis, pedas dan kecut, yin dan yang.

Makanan utama yang pasti disajikan dalam setiap menu kuliner Korea adalah bap (nasi) atau juk (bubur) yang disajikan di dalam sebuah mangkuk berukuran sedang. Kecuali apabila makanan yang Anda santap adalah mi yang dianggap sebagai pengganti nasi. Kebiasaan makan nasi bagi masyarakat Korea hampir sama dengan kebanyakan masyarakat Indonesia, yakni 3 kali sehari, mulai dari makan pagi, siang, dan malam.

Di samping satu mangkuk nasi putih, Anda juga akan mendapatkan satu mangkuk sup yang dalam bahasa setempat disebut guk. Di samping itu, biasanya di atas meja juga disajikan makanan dengan kuah agak kental di dalam sebuah wadah dari tanah liat yang panas (jjigae atau jungol) yang biasanya merupakan makanan utama untuk dinikmati bersama dengan orang lain yang duduk satu meja dengan kita.

Satu jenis makanan yang tidak mungkin terlupakan saat penyajian makanan Korea adalah kimchi. Kimchi adalah sayuran yang telah dibumbui dan difermentasikan sehingga memiliki rasa dan aroma yang khas. Bagi kebanyakan orang asing, kimchi seringkali tidak begitu disukai. Apalagi bagi mereka yang tidak suka makanan pedas seperti saya.

Jenis makanan lain yang juga sering disajikan saat jamuan makan khas Korea adalah mit banchan. Hidangan satu ini adalah berbagai paduan makanan kecil, bisa terdiri atas acar lobak, asinan seafood, ataupun sayuran. Biasanya diletakkan di tengah-tengah meja untuk disantap bersama. (AGUNG BASUKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com